Senin, 11 Juni 2012

"Belum Menemukan Jodoh"

Teman-temanku yang baik,
tanpa mengurangi rasa hormat dan sayangku padamu,
aku mau bicara sesuatu.

Begini,
aku sering menangkap basah beberapa orang darimu
bergalau-galau ria karena belum menemukan "jodoh"-nya.
Bahasa vulgarnya, belum menikah
padahal secara umur sudah sangat pantas menikah
--usia menikahnya kita pake konvensi masyarakat pada umumnya aja, ya..

Jangan salah paham.
Bukan aku mau mendiskreditkan kamu yang galau karena "belum menemukan jodoh".
Aku pikir ya silakan aja kita bergalau karena "belum menemukan jodoh".
Toh, kita masih single yang notabene wajar kalo ngegalau "belum menemukan jodoh".
Kalo udah ganda campuran masa iya galau karena "belum menemukan jodoh"?

Cuma,
kadang aku agak nyesek juga,
saat kawanku meratap di ruang publik
dan menunjukkan seolah betapa malangnya ia karena belum menikah.
Nggak ngelarang atau apa, sih, tapii..
Apa iya harus begitu?

Temanku yang baik,
aku yakin, kok,
segala sesuatunya itu udah diatur. Udah benar.

Barangkali alasan kita belum bertemu jodoh kita karena kita diharapkan mempersiapkan diri kita
dengan lebih baik
sebelum berumah tangga.

Atau, mungkin,
alasan kita belum bertemu jodoh kita karena Allah masih memberi waktu untuk kita menyelesaikan pendidikan tanpa diinterupsi (terutama jika manajemen waktu & pikiran kita masih berantakan).

Atau, mungkin juga,
karena sebenarnya kita sedang diminta menjaga keluarga kita dulu.
Kalo udah rumah tangga kan jelas nggak bisa seintens waktu single saat jaga orang tua.. Ya, kan?

Atau,
aku curiga--sebagaimana aku yakini sendiri,
sang pangeran itu belum menyadari kalau
tulang rusuknya, bagian dari dirinya, jiwanya,
ada di tubuhku,
padahal bisa aja,
sekarang ini dia baca tulisanku.
:p


Tidak ada komentar:

Posting Komentar