Malam
ini aku bersyukur kena macet dan mesti jalan kaki dari Jalan Kejaksaan Pondok
Bambu sampai Pangkalan Jati.
Ada
sebuah kontainer mogok melintang di Pondok Bambu. Lalu lintas otomatis
terhenti. Macet ndhedhet. Sudah tidak
tahan lagi, aku memutuskan turun dari angkot kemudian memilih berjalan kaki.
Berjalan
malam hari aku melihat bulan bulat. Mengingatkanku kepada Ooy, teman sekolahku.
Namanya Nur Qomariyah, artinya “cahaya bulan”. Wajahnya bulat berlesung pipit. Yah,
dia dengan baik hati merelakan dirinya dipanggil “ooy”, yang emang jauh banget dari nama aslinya.
Kemarin
ia mengirimiku pesan di facebook. Pertanyaan
awalnya, “Masih nulis cerpen, Ka? Udah jadi penulis terkenal, ya?”
Aku
spontan histeris sendiri. AAAAAAKKKKKK~ OOOOOOY~
“Aku
lebih sering menulis di blog, Oy.”
Yah,
kamu jangan bilang ke dia kalau blog pun sekarang sudah jarang terisi.
Aku
senang sekali diberi pertanyaan begitu. Seberapa banyak sih teman sekolah yang
menanyakan perkembangan tulisanku—terutama dibandingkan yang bertanya kapan nikah? Atau kok belum nikah? Dan blablabla.
Ooy
merupakan orang yang pertama-tama baca tulisanku ketika sekolah dulu. Maklum,
kami pernah satu meja. Kami lalu bernostalgia tentang masa lalu: seorang lelaki
yang menjadi inspirasi menulisku kala itu.
“Masih
suka sama dia, Ka?” tanyanya.
“Wuahahahaha…
ya nggaklah. Itu udah zaman kapan tahuuuu… .”
Aku
lalu menyadari itu udah lama sekali! Sekarang
nikmat betul menertawakan masa lalu: caraku mengaguminya, dan seterusnya. Aku ingat,
aku dan Ooy pernah ngobrol di depan pintu kelas waktu kami kelas 3 SMA. Dia
bertanya, “Ka, kalau nanti lu nggak jadi sama dia (pria yang kukagumi diam-diam
kala itu) gimana?”
Aku
tertawa geli. Gimana tidak, aku tidak pernah berekspektasi aku akan hidup
dengan pria itu. Aku mengaguminya. Sudah.
“Nggak
apa-apalah, Oy. Nanti malah gue akan bilang ke anak gue: Mama pernah lho suka
sama cowok waktu SMA. Nah, ada novel tentang dia. Gitu.”
Ah,
berjalan kaki malam hari, melihat bulan, teringat Ooy, teringat masa lalu,
ditemani bising kendaraan. Selamat malam. Aku pulang.
(6 Januari 2015)