Ini tentang para tukang panci.
Mereka--para tukang panci ini--
mengkreditkan panci pada ibu-ibu yang tergoda kinclongnya pantat panci.
Tak segan-segan, mereka pun mendiskon harga panci.
Yang aku heran,
bukannya bahagia,
tapi si ibu-ibu pemburu panci malah nestapa
karena pancinya dikredit dan didiskon.
Oh, oh, apa yang sebenarnya terjadi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar