Yippiiii..
Ini dia salah satu novel sepanjang masa gw. Perahu Kertas karangan Dewi Lestari
(Dee). Gw rasa, ya, ini novel paling ringannya Dee, tapi ya.. sekaligus asoy
banget!
Perahu Kertas
isinya
cerita cinta. Taaapiiii.. cerita cintanya itu manusiawi dan dewasa banget.
Gimana suka banget sama orang tapi biarin dia ma orang lain tapi tetep nggak
bisa biarin orang lain masuk ke diri
kita, dst.
Oke,
ini catatan gw:
1. Si Kugy à gila!
Nggak cuma Kugy, sih... . Tokoh-tokoh dalam novel
ini kuat banget karakternya. Benang merah dari mereka semua adalah: ngikutin
keinginan hati. Betapa pun harusnya Kugy dateng ke ultah Noni, dia lebih
memilih nggak dateng daripada hatinya morat-marit. Padahal, dia tahu banget
konsekuensinya: persahabatan putus.
2. Seorang pemimpi,
pendongeng, yang jatuh cinta sama pelukis. Bener-bener melengkapi. Yang satu bisanya
cerita tapi nggak bisa gambar, yang lainnya kebalikan, nggak bisa gambar tapi
nggak bisa buat cerita. Gw suka banget dongeng-dongengnya Kugy: wortelina, Nyi
Kunyit, dsb.
3. Ini manusiawi dan
sehari-hari. Contohnya, kalo gw tanya nih ke lu pada, siapa aja yang harus
berjalan memutar mengabaikan impiannya sesaat dan menjalankan hal lain dengan
pada akhirnya pengen tetep wujudin keinginannya, gw rasa lu bakal nunjuk jari. Ya,
kan?
Ketika lu bercita-cita pengen jadi penulis—yang notabene
nggak mikir profit banget, tapi lu harus dihadapkan dengan keadaan finansial
yang mepet; ketika lu pengen sekolah A tapi orang tua lu pengennya lu ke
sekolah B; ketika lu pengen kerja megang duit sendiri tapi harus di rumah setiap
hari, dst.
4. Novel ini ngingetin tiap
orang untuk nggak membuang mimpinya. Kalaupun harus memutar, ya tetap harus
mewujudkan cita-cita kita. Betapa pengennya Keenan jadi pelukis, tapi ditentang
orang tuanya; betapa pengennya Kugy jadi juru dongeng, tapi harus kerja di advertising bagian co-writer (yang secara de
facto berarti: office girl), dst.
5. Kalo baca novel ini gw kayak apa, ya? Em, pinjem kata-katanya
Ojos: “lupa kalo masih di bumi.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar