Aku suka banget novel yang satu ini. Meskipun agak belepotan cara
penyampaiannya dan kurang penjembatan, tetapi secara umum aku suka ide-ide yang muncul di novel ini.
Cara belajar ala novel ini:
1. siswa bebas memilih belajar dari pelajaran yang disuka (nggak harus sama semua satu kelas).
2. belajar di tempat yang nyaman (novel ini menggunakan gerbong yang tidak terpakai sebagai kelas).
3. belajar pada ahlinya, misalnya belajar bertani pada petani di sekitar sekolah.
4. belajar langsung ke alam. contoh: mempelajari kupu-kupu atau bunga dengan melihat langsung.
5. meminimalisasi diskriminasi. misalnya si kepala sekolah, Sosaku
Kobayashi, mengadakan lomba-lomba yang sekiranya bisa dimenangkan oleh anak-anak dengan kemampuan terbatas, dsb.
beliau juga menyuruh siswanya untuk memakai baju terjelek untuk sekolah... keren, kan??
6. anak-anak sekolahnya Totto-chan (Tomoe Gakuen namanya), nggak suka corat-coret di dinding atau pagar rumah orang lain. kenapa?
karena mereka sudah puas mencorat-coret di aula sekolah. mereka
diperbolehkan mencorat-coret aula berlantai papan sepuasnya lalu
menghapus kembali jika sudah selesai.
7. Sosaku Kobayashi mengajarkan siswanya untuk memakan bekal yang
seimbang. dia juga mengajarkan euritmik (kalo gak salah, bergerak sesuai
dengan irama gitu...)
8. de el el...
menemukan keindahan yang lain dari novel ini?
boleh ditambahin...
yang belom baca,
hem...harus baca...
(waduh,,, dibayar berapa nih untuk promo? hehehe...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar