Senin, 20 April 2015

Tulislah Buku Harian

          Pada tanggal 16 April 2015 Bentara Bumi mengirim pesan untuk teman-teman Malam PuisiJakarta. Ia sedang berada di PTUN Semarang untuk meliput aksi yang dilakukan oleh ibu-ibu Kendeng. Katanya, hari itu akan ada pembacaan putusan atas gugatan warga Kendeng terhadap pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng.
          Aku memintanya untuk membuat buku harian, terutama karena ia sering terlibat dalam berbagai peristiwa. Barangkali hari ini, buku tersebut belum menjadi sepenting itu. Sepuluh, dua puluh tahun lagi? Kau takkan tahu.
          Tulislah buku harian, Bumi. Tulislah buku harian, kamu.

          Yang sedang kamu baca ini adalah buku harianku.