Kamis, 14 Juni 2012

Seorang kawan, Lilis Sayyidah Murniasih, yang sangat menyukai Rahne Putri menuliskan ulang puisi karya Rahne Putri di https://www.facebook.com/notes/lilis-sayyidah-murniasih/puisi/10150949905722264 . Berikut puisinya:

Ada yang jatuh di hatiku. Sepertinya itu namamu.
Lalu dia pecah, remah huruf hurufnya merebak ke seluruh paru paru.
Meleleh merembes membasahi pori nodi.
Menjalar, melaju menuju kepala
Kemudian membelah diri berjuta-juta.
Masih. Masih membelah diri.
Tak bisa berhenti

Membaca puisi tersebut, aku teringat sebuah puisiku.
kutuliskan dalam kolom komentar:
 
Kubayangkan, si "Amoeba" itu akan bilang:

aku liar rasuki tubuhmu,
beri warna pada tulangmu,
jalari aliran darahmu.
Takkan hilang aku
takkan terhempas.
Rela tidak rela harus kauterima aku
sebagai bagian dari tubuhmu;
bagian otakmu;
inspirasi dalam denting penamu.
Ke mana kau pergi,
aku adalah bayangmu
--yang menghitung jejak nafasmu.
Tidak bisa lepas,
tidak bisa hempas,
tidak bisa tidak.
Hahaha..
Mau ke mana lagi?
Aku hidup dalam tubuhmu.
Never die.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar