Dear
Mak
Carolina Ratri,
Melalui
surat ini aku ingin menjawab pertanyaanmu yang kauajukan melalui twit suatu
pagi: “ini memang musti mandi, ya?”
Menurutku
tidak, Mak. Kita tidak mesti mandi. Kenapa?
Gini,
Mak.
Pertama,
kurasa kita sama-sama tahu kalau Indonesia ini negara yang kaya. Kekayaan
alamnya melimpah, termasuk air.
Kedua,
melihat hal ini, ada pihak-pihak tertentu yang dengan keji mengeruk kekayaan
negara kita. Salah satunya dengan menyuruh manusia Indonesia mandi sehari dua
kali. Kalau dalam sekali mandi kita menghabiskan 30 gayung aja, misalnya,
seminggu jadi berapa gayung, Mak? Setahun? Sepuluh tahun?
Banyak
kan, Mak? Iya.
Air
tanah kita lama-lama jadi habis, Mak!
Konon,
di beberapa bagian di Jakarta, air laut sudah mengisi bawah tanah yang kami
pijak, lho! Makanya air tanah di daerah tersebut cenderung asin. Kawasan yang air tanahnya
masih oke mesti bersyukur dengan tidak membuang-membuang dengan percuma. Ya
kan, Mak?
Sebenarnya
untung banget lho, kita punya musim
hujan. Karena negeri kita kaya dengan hujan, kita bisa gunakan untuk irit air,
Mak. Kalau hujan turun, kita mandi saja di luar. Isi tempat penampungan air
kita sebanyak mungkin biar nggak selalu beli air. Coba kalau negara kita
bersalju, emang kita bisa pakai buat mandi atau cuci piring?
(Em, nggak tahu sih, itu hubungannya apa..)
(Em, nggak tahu sih, itu hubungannya apa..)
Jadi,
mesti mandi atau nggak?
Nggak
usah, Mak. Mari kita selamatkan lingkungan demi mewariskan yang terbaik untuk
anak dan cucu kita dengan irit air! (‘,’)9
Duta air regional Bekasi coret,
Ika Fitriana
aduh aduh aduh ini surat cintanya kok kudu guyu :))
BalasHapusehehehe.. (--,)>
HapusTimNggaMestiMandi (..)9
BalasHapusyay! (..)9
Hapus