Seorang
lelaki melontarkan laso ke gunung. Ia lantas berjalan sambil menarik-narik
gunung yang sudah ia ikat dengan tali itu.
Di
tengah jalan, Si Lelaki bertemu dengan pria bercaping. Melihat Lelaki Pembawa
Gunung, Pria Bercaping bertanya, “Mengapa kaubawa gunung itu dengan tali?”
“Aku
tidak melihat ada gunung di sini,” sahut Lelaki Pembawa Gunung.
“Loh,
lalu itu apa?” tanya Pria Bercaping sambil menunjuk gunung yang diikat dengan
tali di belakang Lelaki pembawa Gunung.
Lelaki
Pembawa Gunung menoleh ke arah gunung. “Oh, ini sapi.” Ia lalu berjalan lagi.
Sampai
di persimpangan ia bertemu Ibu yang membawa rantang. Penasaran, Ibu Pembawa
Rantang bertanya, “Akan kaubawa ke mana gunung itu?”
“Aku
tidak melihat ada gunung di sini,” sahut Lelaki Pembawa Gunung.
“Loh,
lalu itu apa?” tanya Ibu Pembawa Rantang sambil menunjuk gunung.
“Oh,
ini sapi.”
Ia
lalu berjalan lagi. Ia masih bertemu beberapa orang lagi dan selalu bilang yang
dibawanya itu sapi, bukan gunung.
Matahari
mulai rebah kala akhirnya gunung yang sejak semula diam kini bicara. Katanya
kepada Lelaki Pembawa Gunung, “Akan sampai kapan kauanggap aku ini sapi padahal
kautahu aku ini gunung?”
Lelaki
Pembawa Gunung terus berjalan terengah-engah sambil membawa gunung. Hingga hari
ini.
(14 Februari 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar