Kamis, 19 September 2013

Cukup Jatuh Cinta Saja

cukup jatuh cinta saja
dan kautahu kau dogol.

          Kala kaudeklarasikan dirimu jatuh cinta, kau mulai merasa dunia ini tidak aman. Titik percaya dirimu melorot ke nol derajat. Kau berpikir kau dogol—ah, malah kau tak sempat lagi berpikir.
          Kau banyak menulis. Di awan kau menulis. Di pasir kau menulis. Di langit kau menulis. Di udara kau menulis. Di angin kau menulis. Di tembok jembatan tol kau menulis.
          Kaucemas ia tak bisa baca. Kalaupun bisa baca, kaucemas ia tak cakap menafsir. Kalaupun bisa menafsir, kaucemas tafsirannya berbeda dengan kehendakmu.
          Jatuh cinta membuatmu bersedia menempatkan diri dalam ranah ketidakpastian. Belum lagi sensitivitasmu yang menanjak signifikan. Selembar kata “oh” saja bisa membuatmu uring-uringan—atau sebaliknya: membuatmu tersenyum-senyum sendirian. Sinting.
          Ketika kau bersepakat bertemu dengannya, misalnya. Kau rajin menghitung mundur menuju hari pertemuan. Kau menjelma penghitung yang piawai.
          Kau menemukan hatimu pecah saat hari itu ia memutuskan tidak datang. Kau lantas berpikir kau tak cukup berarti baginya padahal ia sentramemori makhluk pelupa yang perlu memori eksternal macam kau. Ya, kau pelupa yang ingat banyak hal tentangnya.
          Beberapa orang temanmu berpendapat, “Hentikan menantinya! Itu cuma memperparah diri!” Beberapa lainnya bilang, “Mana logikamu? Mana? (“masih berlibur?”) Seberapa pantas ia kaunanti?”
          Kau malah makin mencintainya dengan begitu keras kepala.
          Ya, kau dogol.

(17 September 2013)


12 komentar:

  1. Kalo aku sih, mendengarkan org lain hanya untuk menimbang bukan mutlak harus diikuti. jadi ikuti kata hati aja kalaupun salah memilih toh yg sakit saya, yg patah hati kita sendiri :D. Tapi emang gawatnya org jatuh cinta lupa sama logika.

    BalasHapus
  2. Ika komenku keluar banyak bgt maaf yah jdi nyampah :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, Dita, ndak papah.. kamu kelewat semangat kali, ya, ngetiknya.. :b
      sudah aku hapus. makasih kunjungannya ditaaa.. :D

      Hapus
  3. Balasan
    1. prie,
      entahlah aku harus bereaksi bagaimana ini dengan komenmu. hahaha..

      Hapus
  4. ciyeee yang lg jatuh cinta :D> tapi gak semua orang dogol itu bodoh lho, ada juga orang dogol yang pinter

    BalasHapus
    Balasan
    1. iye, deh, iya.. apa yang nggak buat lu, buw.. :D

      Hapus
  5. Pertanyaan yang bersarang di benak.
    Dogol itu apa yah?
    :)))

    Nice thoughts!!!
    All hail fallin in love!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahahaha..
      buka kamus aja, ya..
      ada tiga makna di sana..
      tapi kamu pasti tahu konteksnya. :D

      Hapus
  6. katanya jatuh cinta kuwi ncen marakne anti mainstream kok

    BalasHapus