Rabu, 04 September 2013

Su'udzon dengan Nyamuk

          Ini bukan pertama kalinya aku ngomongin nyamuk sebenarnya. Pernah aku tulis tentang nyamuk (yang merupakan kumpulan twit) disini.
          Nyamuk sering banget dicerca, dianggap mengganggu, dan seterusnya. Namun, kawanku yang baik hatinya, pernahkah kita memikirkan ini:
1.     Di mana bapak dan ibunya? Mengapa nyamuk-nyamuk itu dari kecil udah cari makan sendiri?
2.    Mereka cari makan kan taruhannya nyawa: akan berakhir di tamparan tangan atau raket listrik, misalnya. Kalau kamu, bisa begitu?
3.    Waktu kamu lagi sedih, nyamuk tetap ada di sekitar kamu. Pernah kepikiran, nggak, jangan-jangan mereka sebenarnya berusaha menghibur kamu? Jangan-jangan sebenarnya mereka berusaha mengecup keningmu? Jangan-jangan mereka sebenarnya berusaha menggenggam tanganmu atau memelukmu dengan dalih mencoba menguatkan? Kecuali kita adalah nyamuk, kita nggak pernah tahu itu, kan?
4.    Atau, pernah kepikiran, nggak, mereka berdenging-denging itu jangan-jangan bentuk caper untuk minta ditulis di blog?

          Nah. Kurasa sebaiknya kita jangan buru-buru su’udzon (berprasangka buruk) sama nyamuk, deh… .


(30 Agustus 2013)

6 komentar:

  1. 1. Nyamuk diajarin mandiri dari kecil. Enggak kayak manusia yg sampai remaja dan bahkan kuliah aja kadang masih ada yg nadah tangan ke orangtuanya. Kita harus nyontohin mereka, yak? :))

    2. Mungkin, segelintir orang ada yg bekerja seperti itu. Seperti buruh, teknisi PLN, petugas pemadam kebakaran, tentara dllsbg. Kalau aku... kadang hny bermain dengan mental saja karena bekerja di sebuah perusahaan jasa. :))

    3. Tidaaaaaak. Kamu di PHP-in nyamuuuk. Mereka cuma tergiur dengan darahmuuuu~

    4. Oke. Itu bener. Mereka caper, sampe bisa-bisanya aku komen postingan di blog tentang NYAMUK!

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. barangkali mereka diajarin mandiri dari kecil. cuma, emang mereka pernah gede? segede apa? :b

      2. KHAK. tukang listrik deket rumah juga masuk, nih! :))

      3. tapi, tapi, Edward Cullen aja "vegetarian", Kaaak~

      4. NAH. XD

      Hapus
  2. Gara2 tweet nyamuk bisa jadi cerita. Duh aku berdosahhh udah su'udzon ma nyamuk :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu namanya bagus. memberiku inspirasi. hahaha..

      Hapus
  3. astagfirullah. ternyata Nyamuk begitu peduli terhadap kita. so sweet banget. dan aku telah membunuh bangsa mereka lebih dari ratusan. aku berdosa. aku kotor. :(

    Salam Abon (Blogger yang baik selalu meninggalkan jejak :D)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha.. baguslah, kalau kau sadar banyak dosa..
      jangan sering-sering bunuh mereka. kalau mereka punah, gimana?
      masa iya anak-cucu kita tahu nyamuk cuma dari buku IPA?
      kesian, kan.. :(

      Hapus