Tiga Orang yang Disyukuri Keberadaannya
Tiga
orang?
Hmmm...
.
Begini
saja. Aku mau berlaku curang. Kusebut orang yang kusyukuri kehadirannya yang
memberi pengaruh sangat besar dalam hidupku sebagai 3 pihak: keluarga, sahabat,
dan dia. Yang penting angkanya sama. Hehehe... .
1.
Keluarga
Dari sekadar “dia ibuku,
dia bapakku, dia adikku”, jadi “syukurlah
dia ibuku, dia bapakku, dia adikku.” Kami semakin rekat. Gara-gara jalan yang
harus kami lalui jelek, rusak, dan bocel-bocel. Kami harus berpegangan satu
sama lain.
Dulu kami tidak terlalu
peduli dengan kegiatan kami masing-masing. Sekarang, satu orang jadi pemantau
pemilu, 4 orang yang sibuk. Satu orang yang ikut pelatihan, 4 orang yang repot.
Begitu seterusnya. Semoga Allah selalu memberi petunjuk kepada kami dan semoga
hati kami senantiasa lapang dan bahagia.
2.
Sahabat
Bersama mereka yang
kusebut “semoga jodoh kita tidak berakhir (lekas-lekas)”. Mereka yang
menamparku. Mereka yang melecutku. Mereka yang mengulurkan tangan padaku. Mereka
yang menyeka air mataku. Mereka yang duduk di sampingku. Mereka yang selalu
memberi pundak padaku untuk kusandari. Mereka itu. Semoga jodoh kami tidak
berakhir (lekas-lekas).
3.
Dia
Dia ya dia. Seorang teman
bilang bahwa dia merupakan titik balikku. Nggak begitu ngerti sih aku. Tapi ya..
bersama dia berbagai rasa tercipta. Yang paling manis pernah kurasa bersamanya.
Yang paling pahit pun berasal dari dia. Bukankah memang kita menjadi lebih peka—yang
padahal di orang lain biasa saja—terhadap kata dan sikap orang yang kita...
em... cintai?
Semoga dia bahagia di
mana pun dia berada sekarang dan semoga Allah memberi jodoh yang terbaik untuk
kami.
Okeee, untukmu,
pembacaku yang budiman, juga deh... . Semoga bahagia! ^^
Alhamdulillah.
Terima kasih, terima kasih... dan TERIMA KASIH!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar