: tanggapan untuk tulisan Momo yang
berjudul “Satu Bertiga”
Dear Momo,
Ingatan pertamaku saat membaca
tulisanmu adalah tempat dudukku ketika SMP. Aku duduk bertiga dengan temanku!
Hahahaha… .
Sekolah
kami sekolah biasa saja. Di kelas kami ada beberapa orang yang duduk bertiga di
bangku panjang. Salah satunya ya aku dan dua temanku. Nama mereka Nur Hasanah
dan Nur Hidayati. Aku begitu senang di tengah-tengah dua cahaya (nur = cahaya) dan berada di antara
kebaikan (hasanah = kebaikan) dan
petunjuk (hidayat = petunjuk). Ah,
ya, aku makhluk antara. XD
Ketika
itu kami senang-senang saja duduk bertiga. Tidak merasa sedih atau apa meski
barangkali orang lain yang melihat kami akan jatuh iba atau bagaimana. Kami
merasa wajar.
Sekolahku
sekolah biasa saja. Aku juga anak biasa saja. Sama seperti mereka yang
kaupotret dan kautulis di blogmu itu.
Momo
yang baik,
titip
salamku untuk mereka, ya! Bilang kepada mereka untuk selalu semangat belajar.
Beri tahu mereka bahwa hidup itu berjalan di atas roda bernama semangat dan
harapan. Oh, ya, dan cinta. Itu tentu.
(6 Oktober 2013)
Duduk bertiga lebih baik dari pada duduk sendiri. Percayalah :)
BalasHapusdalam beberapa hal, iya. aku udah pernah ngerasain, sih.. :)
Hapusasal jangan jadi orang ketiga!
BalasHapus*abaikan*
halah halah..
Hapus