Sabtu, 02 Februari 2013

Sarung dan Autan untuk Putri Salju


Teruntuk Putri Salju
Di buku cerita

Putri Salju yang baik,
          Barangkali kamu tak tahu tentang aku sebagaimana aku tak tahu tentang salju. Ah, tetapi aku lebih mending karena aku pernah mendengar tentang salju sedangkan kamu tak pernah mendengar tentang aku. Ya, ‘kan? Pasti.
         
Putri Salju yang baik,
          Aku cuma kasihan kepadamu. Aku memikirkanmu, tahu—em, sebetulnya aku dan salah satu siswa privatku: Lidi. Ketika kamu tidur itu, tidur begitu saja di hutan, aku kasihan kepadamu. Tanpa sarung ( “Nggak ada autan juga!” Lidi menambahkan). Kamu pasti kedinginan (“Pasti dikeroyok nyamuk!”).  Kira-kira, apa itu terlintas di pikiran juru cerita, ya?

Putri Salju yang baik,
          Aku cuma berharap, pangeran yang akan datang nanti membawakanmu sarung dan membalurkan autan. Biar kamu tidak kedinginan. Biar kamu tidak digigit nyamuk. Juga, semoga pangeran yang datang nanti membawa teh manis hangat dan nasi bungkus. Habis tidur panjang begitu kamu pasti haus dan lapar, kan?

          Sekian saja suratku. Semoga kamu cepat bangun dan bertemu pangeranmu.

Salam,

aku (dan Lidi)

p.s.: dear Lidi, kumasukkan namamu tanpa izin, ya… . Hehehe… .

6 komentar:

  1. putri salju dan tujuh kurcaci :D

    BalasHapus
  2. masalahnya klo di jaman putri tidur beli autannya disebelah mana mbak ika??

    BalasHapus
    Balasan
    1. emmm.. iya, sih.. kenapa itu para kurcaci nggak jualan autan aja, ya? :b

      Hapus
  3. Astaga kasian yah. Tau gitu dari dulu aku buka usaha jualan sarung ama autan. Heu. Salam buat Lidi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, usaha yang prospektif tuh, nawarin sarung dan autan di zaman putri salju. Hehehe..
      LIDIIIIIII.. DAPET SALAM DARI TANTE EPA, TUUUUHHH.. MINTA DUIT JUGA, GIIIHHH..
      :b

      Hapus