Teruntuk Putri Salju
Di buku cerita
Putri Salju yang baik,
Barangkali
kamu tak tahu tentang aku sebagaimana aku tak tahu tentang salju. Ah, tetapi
aku lebih mending karena aku pernah
mendengar tentang salju sedangkan kamu tak pernah mendengar tentang aku. Ya,
‘kan? Pasti.
Putri Salju yang baik,
Aku
cuma kasihan kepadamu. Aku memikirkanmu, tahu—em, sebetulnya aku dan salah satu
siswa privatku: Lidi. Ketika kamu tidur itu, tidur begitu saja di hutan, aku
kasihan kepadamu. Tanpa sarung ( “Nggak ada autan juga!” Lidi menambahkan).
Kamu pasti kedinginan (“Pasti dikeroyok nyamuk!”). Kira-kira, apa itu terlintas di pikiran juru
cerita, ya?
Putri Salju yang baik,
Aku
cuma berharap, pangeran yang akan datang nanti membawakanmu sarung dan
membalurkan autan. Biar kamu tidak kedinginan. Biar kamu tidak digigit nyamuk.
Juga, semoga pangeran yang datang nanti membawa teh manis hangat dan nasi
bungkus. Habis tidur panjang begitu kamu pasti haus dan lapar, kan?
Sekian
saja suratku. Semoga kamu cepat bangun dan bertemu pangeranmu.
Salam,
aku (dan Lidi)
p.s.:
dear Lidi, kumasukkan namamu tanpa izin, ya… .
Hehehe… .
putri salju dan tujuh kurcaci :D
BalasHapuskali ini tanpa kurcaci.. :)
Hapusmasalahnya klo di jaman putri tidur beli autannya disebelah mana mbak ika??
BalasHapusemmm.. iya, sih.. kenapa itu para kurcaci nggak jualan autan aja, ya? :b
HapusAstaga kasian yah. Tau gitu dari dulu aku buka usaha jualan sarung ama autan. Heu. Salam buat Lidi :D
BalasHapusNah, usaha yang prospektif tuh, nawarin sarung dan autan di zaman putri salju. Hehehe..
HapusLIDIIIIIII.. DAPET SALAM DARI TANTE EPA, TUUUUHHH.. MINTA DUIT JUGA, GIIIHHH..
:b