Jumat, 08 Februari 2013

Aku akan membelimu!


Dear naskah-naskah kuno,
          jagalah dirimu baik-baik. Satu saat aku akan membelimu. Ya, aku akan membelimu.
          Aku tidak menyalahkan mereka yang menjualmu. Hidup mereka lebih penting daripada pengetahuan yang terdapat dalam dirimu, duhai naskah. Ini bukan ironi. Ini bukan ego. Ini cuma pilihan. Tentu, tentu, aku tak bisa menyalahkan mereka atau menyuruh mereka mempertahankanmu sementara ada prioritas yang lebih mendesak bagi mereka. Silakan saja berpikir dan berkehendak sesuka udel.
          Jika mereka memilih untuk menjual kamu, naskah-naskah warisan zaman sebelum ini, maka aku memilih untuk bisa membeli agar naskah-naskah tersebut tetap di sini. Ya, aku akan membelimu.
          Aku pun berharap para cendekia itu meneliti tentangmu, menggali pengetahuan sebelum orang-orang itu lebih dulu tahu. Masa iya kita tahu tentang kita melulu dari mereka—peneliti yang bukan cendekiawan kita?

Naskah-naskah kuno,
          ya, aku akan membelimu. Aku akan memilikimu. Aku akan gali ilmumu.

Salam,

calon pemilikmu

p.s.: emmm… bagaimana pun, aku bersyukur negara-negara pengadopsimu merawatmu dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar