Apa
kabar? Sebesar apa kau sekarang?
Lama
kita tak berjumpa. Terakhir kali tahun 2006. Jika nanti kita berjumpa pun,
mungkin kita sudah tidak lagi saling mengenal.
Yang
aku ingat darimu adalah kau putus sekolah setelah beberapa bulan di kelas 6.
Aku juga ingat alasanmu putus sekolah untuk menjaga adikmu yang masih kecil
karena nenekmu bekerja sebagai buruh petik sayur sedangkan ibumu menjadi TKW di
Arab sana.
Pengorbananmu
begitu besar, Dik. Paradoks dengan tubuhmu. Kaupertaruhkan masa depanmu demi
adikmu. Apa kausadari itu saat kauputuskan untuk tidak melanjutkan sekolah?
Adikku yang bersahaja,
Aku
tidak tahu siapa kamu. Aku cuma tahu kamu dari sebuah desa di Cirebon. Aku tidak
bisa berbuat apa-apa untuk kamu. Aku cuma bisa mendoakanmu: semoga kamu
dilindungi Tuhan, semoga cita-citamu tercapai, semoga kaudapatkan hidupmu.
Sampai di sini dulu, ya, Dik. Semoga bahagia.
Salam manis selalu,
aku
insyallah, allah akan menggantikan kesemua itu dengan kebaikan yang lebih baik lagi pada anak itu sebagai bakti pada orang tuanya, amin !
BalasHapusaamiiiinnn.. :)
Hapusmanis sekali :')
BalasHapus....
, q pengen punya temen buaaaanyak banget!
hehe...
biar kelihatan gaul ^_^
follow me ya kaka?
q tunggu kunjungan baliknya
hahaha..
Hapusbaiklah, akan kukunjungi balik blogmu.. :)