Senin, 08 April 2013

Selalu Tak Ada Waktu (?)


          “Kamu selalu tak ada waktu buatku.” Perempuan itu berkacak pinggang di ruang tamu rumahnya.
          Lelaki menyahut malas, “Oh, ya?”
          “Ya.” Si Perempuan mengangguk pasti. “Senin – Sabtu kau di kantor melulu.”
          “Benarkah?”
          “Loh, ya, pasti benar dugaanku. Ya, kan?” Bukankah perempuan suka menerka?
          “… .”
          “Hei, mengapa diam?”
          Lelaki tersenyum lalu menyeruput minumannya. Membayang di wajahnya tubuh tanpa jiwa karena jiwanya ia tinggal di rumah Perempuan. Barangkali Perempuan ini jarang bersih-bersih, pikirnya, sebab Perempuan ternyata tidak tahu kalau ada Lelaki di dalam huniannya.
          “Rinduku kepadamu membengkak, tahu…,” Perempuan berkata lirih.
          Jika kau lihat Si Lelaki, ia akan terlihat diam saja tanpa kita tahu rindunya kepada Si Perempuan meraksasa. Ia cuma akan menatap Perempuan sambil membelai rambutnya. Dia memang tak pandai bicara, tetapi bukan tak pandai menyampaikan rasa.

8 komentar:

  1. sweet banget. Lidah memang tidak mampu apa-apa kalau rasa sudah meraja.

    BalasHapus
  2. apa lagi bisa memadukan rasa dengan kata, maka akan lebih sempurna. I like your post [4kopisusu.blogspot.com]

    BalasHapus
  3. dan saya pun jadi ikut berharap dia bilang rindu sebelum saya mengungkapkan kepada dia :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha..
      biar keliatannya yang rindu duluan dia, ya?

      Hapus