Aku
mendongak lalu tersenyum, “Ya. Begitulah.”
“Kenapa
kau menyukainya? Kausuka kritik sosial yang dilontarkannya, ya?”
“Bukan,”
sahutku. “Itu kan kau yang lagi menilai dirimu sendiri.”
“Maksudmu?”
“Ya…
kauanggap tiap orang yang menyukai Iwan Fals suka karena kritik sosial yang
diontarkannya atau lagu cintanya yang nggak menye-menye,
sepertimu.”
“Ah,”
ia tersenyum kecil, “Kalau begitu, kenapa kausuka Iwan Fals?”
“Aku?”
Aku mengulum senyum sebelum melanjutkan, “Aku suka Iwan Fals karena kau
menyukainya.”
dan ini bikin aku inget sama Palmistri. cih. modus! tapi baguuss.. :3
BalasHapusahahaha..
Hapusmakasih, Na.. :3
Tau aja aku suka lagu Iwan Fals, bukan karena kamu menyukainya. Tapi karena aku tahu kalau aku mengakui itu, kau akan menyukainya juga *bahasanya belibet*
BalasHapusiya, Vi. iya.
Hapus