Ia
akan berdiri di situ tiap pukul empat. Waktu bel sekolah berdentang. Hal yang
paling menyenangkan.
Berdirinya
ia di situ tentu bukan tanpa tujuan. Akan banyak orang yang lalu lalang. Namun,
ia tak perlu khawatir tidak bisa melihat orang itu karena yang dinantinya
tinggi menjulang. Pasti menonjol di antara kepala-kepala yang lain.
Sebelum
pukul empat, ia sudah membenahi buku-buku dan alat tulisnya. Ini membuat ia
lebih cepat melesat untuk melakukan rutinitasnya. Sebenarnya, ia, gadis itu,
tidak melakukan apa-apa. Ia hanya akan berdiri diam di situ, di pintu kelasnya,
melihat orang-orang yang melintasi ruang belajarnya dan mencari-cari Si
Menjulang di antara mereka. Saat menemukan Si Menjulang, ia hanya akan
tersenyum-senyum sendiri lalu pulang berjalan dalam bayangan langkah Si
Menjulang. Begitulah. Setiap hari. Setiap pukul empat.
(15 April 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar