Itoe moeka entah
tampak matjam apa. Di hadapnja ada rak boekoe jang djika Toean dan Nona lihat
betoel-betoel tjuma milik satoe nama. Ikafff. Itoe nama milik si perempoean
jang berdiri itoe. Barangkali dia terlaloenja bahagia, hingga kata telah mati
kiranja. Ach, betapa kita terlaloe banjak berasoemsi.
Tak lama nanti kita
akan tahoe bachwa boekoe itoe adalach anak kedoeanja; jang pertama ia seboet
dengan skripsi. Ja, ja, kaoe bolehlach tertawa (oentoek alasan apa poen ataoe
tak poenja alasan sekalipoen). Ia memang menjeboet semoea karja jang lachir
dari dirinja adalach anaknja (jang tidak perloe menoenggoe boelan ke sembilan tentoenja).
Dengan berdirinja ia
di sitoe, di depan rak boekoe seboeah toko boekoe itoe, ia lagi mengadakan perajaan;
jang dihadiri oleh ia, karjanya, seloeroeh dirinja berkoempoel sempoerna. Ia sjahdu
menikmati waktoe.
“Sjoekoerlach, akoe
melahirkan normal, boekan sesar, boekan prematoer.”
Kita laloe merasa kita
tak perloe mengerti benar apa artinja. Biarkan sadja ia dan boekoenja dan
dirinja dan waktoenja. Biarkan sadja dia anggap kita poenja pemikiran mengerti
logikanja. Begitoe lebich baik kiranja.
“Terima kasich soedah
berkenan lahir dari rahimkoe, soedah maoe djadi bagian dari dirikoe.”
Lagi-lagi ia
bermonolog. Mari kita pasang kita poenja telinga. Tak perloelah lebich dari
itoe.
“Maaf, akoe tak poenja
kata jang tjoekoep oentoek menjamboetmoe, anakkoe. Jang djelas, jang perloe
kiranja kaoe tahoe, akoe bangga memilikimoe.”
Angin menjapa lemboet
ia poenja roepa.
“Kaoe tahoe, sedjak
moelanja hingga kini, akoe tak pernah tahoe, dari mana kata-kata jang koeradjoet
di dalammoe itoe keloear, menetes dan menetas. Tentoelah Toehan memberi kepertjajaan
jang sangat besar kepadakoe karena telach membiarkan kata-kata keloear dari
benakkoe, dari segala loebang di toeboehkoe.”
Makin entah apa jang
dimaksoed. Tak lama setelah itoe, kita tak lagi mendapati perempoean itoe di
sitoe. Ia berangsoer mendjaoeh. Bisikan terakhirnja sebeloem ia berandjak
adalach: terima kasich.
(Tulisan yang dirangkai dalam rangka #PostcardFiction yang diadakan oleh Kampung Fiksi dan Smartfren).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar