Jumat, 28 Desember 2012

Kemerosotan Moral (?)


            Benarkah generasi kita mengalami kemerosotan moral?
           Setidaknya itu yang dituduhkan seorang Bapak pada suatu hari. Ia menganggap, hilangnya mata pelajaran Budi Pekerti dan digantinya pelajaran tersebut dengan Pendidikan Moral dan Pancasila (PMP; sekarang PKn) menjadi salah satu penyebabnya. Anak-anak tidak lagi mengerti tentang cara bersikap yang baik terhadap orang lain.
            Lebih lanjut, si Bapak itu bilang, generasi yang mengalami kemerosotan moral ini adalah generasi 90-an ke atas. Mereka dianggap tidak dapat lagi menghargai orang lain, terutama orang yang lebih tua.
            Apa benar demikian?
            Bagaimana menurutmu?
            Ambil satu cermin di dekatmu. Tatap baik-baik cermin itu. Apa iya, kita tidak bisa menghargai orang lain, tidak bisa menghargai orang tua, tidak bisa menghargai guru?     Apa betul begitu?
            Ada salah seorang teman yang mengatakan ini imbas tayangan televisi. Di televisi guru dilempar ini-itu hingga kehilangan wibawanya. Apa benar kita hanya generasi yang bisa bikin onar macam itu?
            Pernah, ketika saya mengajar pendalaman materi di sebuah SMA di Jakarta, saya bertemu dengan guru asal daerah. Ia mengeluhkan anak-anak yang diajarnya. Menurutnya, anak-anak tidak bisa menghargainya sebagai seorang guru. Beda dengan anak-anak daerah. Dengan nada mengancam, ia bilang, “Lihat saja, Mbak, nanti yang masuk universitas-universitas bagus itu anak daerah semua.”
            Nah, sekarang yang bisa kubilang kepadamu, cek bahasa kita dan sikap kita. Jika bahasa dan sikap kita ternyata membuat orang lain (terutama guru dan orang tua) tidak suka, barangkali benar kita telah mengalami kemerosotan moral.
            Bagaimana cara kita memperbaikinya?
            Apa yang bisa kamu lakukan untuk berprestasi dan menunjukkan kepada semesta bahwa kita bukan hanya generasi pembuat onar yang moralnya merosot?

4 komentar:

  1. merosotnya nilai2 moral bangsa ini sangat erat kaitannya dengan semakin bobroknya pemimpin negeri ini..

    BalasHapus
    Balasan
    1. barangkali benar kata sampeyan, Mas.. Tapi kalo saya lebih ngeliat ke diri saya dulu.. menganalisis diri sendiri..

      Hapus
  2. Menurutku banyak yang harus dibenahi di negeri ini.. jika kita tak mampu membuat perubahan untuk orang lain dan lingkungan sekitar maka berubahlah dari diri kita sendiri dulu...

    BalasHapus