Sore
hari, tidak ada jadwal waktu itu. Aku dan Mbak Wati duduk di ruang pengajar.
Kami sama-sama menghadap laptop. Virgie, siswi 2 SD, masuk lalu duduk di
tengah-tengah kami. Ia bukan siswa sini, hanya menunggu kakaknya les.
Mulanya
ia bertanya-tanya, “Itu apa?” sambil menunjuk-nunjuk laptop Mbak Wati atau
laptopku. Lama-lama ia bosan. Ia ingin corat-coret. Aku memberinya selembar
kertas. Ia mulai menggambar.
Kami
penasaran. Apa yang ia gambar?
Ia
menggambar dirinya sendiri. Aku menyela dengan menanyakan hal-hal semacam,
“Rambutnya mana?” Dia lalu menambahkan gambar rambut. “Antingnya mana? Virgie
kan pakai anting Hello Kitty.” Dia
mengingat-ingat bentuk kucing tokoh kartun itu dan menambahkan dalam gambarnya.
“Em, bajunya kok polos? Bajunya Virgie kan kembang-kembang.” Dia sedikit
mengeluh, tapi tak urung dia melihat bajunya. Kini gambarnya sudah berbaju
bunga-bunga.
Sambil
terus menggambar, ia berucap, “Ini ada mama kucing. Ini anaknya kucing.”
Aku
melihat gambarnya. “Loh, kok anak kucing cuma sama mamanya? Papanya mana?”
“Kerja.”
“Kerja
papanya kucing apa?”
“Mencari
ikan.”
“Ya
coba digambar juga dong papanya.”
“Iiiih…
.” Meski mengeluh, ia membuat sebuah gambar lagi. Kali ini ada papanya kucing.
Ah,
sore yang menarik. Terima kasih, Tuhan, sudah mengirimkan Virgie. :’)
(17 April 2014)
pacarnya tante guru mana? coba digambar...
BalasHapusUntung nggak ditanya balik begitu. Huft~
Hapusini aku yang nanya, ini!? uuffft~
HapusWahahaha..
Hapus