Kami
berencana bertemu di sini: sebuah mal yang ramai. Aku bersembunyi di balik
mesin pendingin minuman. Di tanganku tergenggam sebuah senjata laras panjang.
Mataku terpusat ke satu arah.
Ah,
itu dia datang!
Seorang
pria bertampang menyeramkan muncul. Aku menyiapkan senjataku, mengumpulkan
fokus, lalu “DAR!”
Sebuah
peluru bersarang di tubuhnya. Dia lalu jatuh.
Dengan
penuh kemenangan, kuhampiri ia. Sayangnya oh sayangnya, banyak es krim colek
yang sangat kuinginkan jatuh berantakan begitu saja di sekitar tempatnya
terjatuh.
Ternyata
dia membawa es krim!
Pikiran
jeniusku langsung bekerja. Dengan hanya memerlukan beberapa alat (kuambil saja
dari sekitar situ), aku bisa mengubah fungsi mesin pendingin minuman menjadi
mesin waktu!
Lekas
aku masuk ke mesin waktu dan kembali ke masa ia datang tadi. Tak lupa kubawa
jam “pembeku waktu”-ku.
Sudah
aku sampai di waktu dia datang, aku langsung memencet jam “pembeku waktu” yang
seperti di video klip Falling in Love at
a Coffee Shop Landon Pigg.
Ctek.
Semua
orang diam tak bergerak, kecuali aku. Mesin-mesin bergerak normal. Aku
menghampirinya, hendak mencari es krim yang dibawanya. Di tangan sebelah kanan
yang disembunyikan di balik badan itulah es krim berada. Es krim colek stroberi!
Set.
Aku
berhasil menyelamatkan es krimnya! Hahaha! Aku tertawa puas.
Kupencet
lagi jam “pembeku waktu” dan ketika ia bisa bergerak, peluru sudah tiba di
depannya. “AAAAK!” teriaknya.
(30 Maret 2014)
lebih enak pizza-nya akuh, apa semangkanya akuh. huh!
BalasHapusEnakan comotin pizza-nya kamuh. Em, tapi semangka aku nggak gitu doyan. Hih!
Hapus