Rabu, 09 April 2014

Menyelamatkan Es Krim

          Kami berencana bertemu di sini: sebuah mal yang ramai. Aku bersembunyi di balik mesin pendingin minuman. Di tanganku tergenggam sebuah senjata laras panjang. Mataku terpusat ke satu arah.
          Ah, itu dia datang!
          Seorang pria bertampang menyeramkan muncul. Aku menyiapkan senjataku, mengumpulkan fokus, lalu “DAR!”
          Sebuah peluru bersarang di tubuhnya. Dia lalu jatuh.
          Dengan penuh kemenangan, kuhampiri ia. Sayangnya oh sayangnya, banyak es krim colek yang sangat kuinginkan jatuh berantakan begitu saja di sekitar tempatnya terjatuh.
          Ternyata dia membawa es krim!
          Pikiran jeniusku langsung bekerja. Dengan hanya memerlukan beberapa alat (kuambil saja dari sekitar situ), aku bisa mengubah fungsi mesin pendingin minuman menjadi mesin waktu!
          Lekas aku masuk ke mesin waktu dan kembali ke masa ia datang tadi. Tak lupa kubawa jam “pembeku waktu”-ku.
          Sudah aku sampai di waktu dia datang, aku langsung memencet jam “pembeku waktu” yang seperti di video klip Falling in Love at a Coffee Shop Landon Pigg.
          Ctek.
          Semua orang diam tak bergerak, kecuali aku. Mesin-mesin bergerak normal. Aku menghampirinya, hendak mencari es krim yang dibawanya. Di tangan sebelah kanan yang disembunyikan di balik badan itulah es krim berada. Es krim colek stroberi!
          Set.
          Aku berhasil menyelamatkan es krimnya! Hahaha! Aku tertawa puas.
          Kupencet lagi jam “pembeku waktu” dan ketika ia bisa bergerak, peluru sudah tiba di depannya. “AAAAK!” teriaknya.


(30 Maret 2014)

2 komentar:

  1. lebih enak pizza-nya akuh, apa semangkanya akuh. huh!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enakan comotin pizza-nya kamuh. Em, tapi semangka aku nggak gitu doyan. Hih!

      Hapus