Jumat, 06 Desember 2013

Ika dan Bola-bola

          “Ika, kita mesti bicara,” kata Ika kepada dirinya sendiri, “tentang banyak hal.”
          Ika membuka mulut seluas-luasnya dengan maksud akan mulai bicara. Nyatanya, yang keluar dari mulutnya bukan kata-kata, melainkan bola-bola dengan macam bentuk dan warna. Bola-bola itu memenuhi kamarnya.
          Kalau kauperhatikan benar-benar, bola-bola itu berlabel: “hadir sepenuhnya”, “tingkah laku semesta”, “sorge”, “tendensius”, “ngungun”, dan sebagainya. Ika memegang satu bola. “Kita mulai dari ini saja,” katanya sambil menatap bola bertuliskan “kamu mesti menulis”.

(4 Desember 2013)


8 komentar: