Aku
ingat pagi tadi. Aku bangun dengan sungai mengalir di pipi. Mataku menjelma
telaga. Kuingat-ingat lagi, apa penyebabnya?
Insyaflah
aku.
Aku
bermimpi. Tentang seorang putri. Ya, kupikir ia putriku sendiri. Gadis cilik
dengan gembil pipi dan gemulai jemari.
Ia
berusia anak sekolah dasar. Melukis ia gemar. Pada berbagai wahana ia
menggambar.
Ada
kala aku tersadar sudah waktunya aku berpulang. Aku sudah diberi peringatan.
Aku tak punya waktu luang. Sebentar lagi aku hanya berupa ingatan.
Aku
merasa sangat sedih. Menatap gadis kecilku yang gembira dengan mata yang pedih.
Namun, sudah kuputuskan untuk berdiri dengan hati yang gigih.
Ia
sedang mewarnai tembok. Warna-warni khas anak-anak: mencolok. Semakin menyadari
waktu kian habis, aku tertohok. Tak lama, di sanalah aku teronggok.
Mataku
menjelma telaga.
Aku
sudah ingat sebabnya.
Aku
kehilangan cinta.
Aku
mati di hadapan rasa.
(9 Mei 2013)
jujur, aku nggak ini ini maksudnya apa.. tapi ini keren! serius.. :O
BalasHapusEungg ini tentang apa yah? Iya aku pun tak mengerti tapi aku terbuai dengan diksinya. :D
BalasHapushahahahaha..
BalasHapusbebaslah..
silakan tafsirin sendiri
dan selamat menikmatiii :))
Diksinya keren.. :)
BalasHapusmakasih, Mbak.. :)
Hapus