Rabu, 19 Agustus 2015

Tenangkan Hati Sebelum Pergi

Aprie!
          Baca tulisanmu yang ini membuat aku ingin bercerita tentang ibuku! Hahaha.
          Aku melakukan “hal yang memalukan” itu. Iya, hal yang bikin kamu enggan: mencium tangan dan mencium pipi ibu sebelum pergi.
          Aku pernah cerita kepadamu kan, aku tidak akan pergi ke mana-mana tanpa keikhlasan ibuku. Karena aku percaya pada perasaan tajam ibuku.
          Pernah aku mengabaikan kata-katanya yang memintaku untuk pakai celana ketika bepergian, jangan pakai rok. Yah, atau, kalau mau pakai rok, duduknya tidak menyamping, tapi menghadap ke depan. Akibatnya? Ini.
          Kali lain aku pergi dari rumah dalam keadaan kesal kepada ibuku padahal waktu itu aku ada ujian kuliah dan mesti buru-buru. Akibatnya? Motor yang aku naiki hampir menabrak anak kecil. Aku shock sekali. Sebelum melanjutkan perjalanan, Bapak yang mengantarku meminta aku untuk mengikhlaskan pertengkaran dengan ibuku agar perasaan kami tenang dan kami selamat.
          Pernah juga aku ngotot datang ke acara nulis buku di Senayan. Diam-diam ibuku tidak setuju dan ingin makan malam ditemani anaknya. Akibatnya? Kami terjebak hujan besar sekali, Prie. Aku dan adikku berteduh—sejak acara mulai sampai selesai.
          Dari beberapa kejadian itu, aku berusaha menetralkan perasaan sebelum pergi ke mana pun, Prie. Aku berusaha mengikhlaskan jika aku yang marah dan berusaha berbaik-baik kepada orang terkasihku bila ia yang marah. Aku mau selamat di jalan hingga pulang, Prie. Kurasa itu tips jaga diri terampuh.
          Begitulah, Prie. Kedamaian hati, ketenangan pikiran siapa pun, SIAPA PUN, penting bila kita ingin selamat dalam perjalanan. Segala jenis perjalanan.

(19 Januari 2015)


7 komentar:

  1. Aku enggak mau komenin postingan kamu yang ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, iya, aku juga ndak mau balas komenmu.

      Hapus
  2. Hei ... kalian ada sih dengan mencium tangan dan mencium pipi Ibu?
    Aku selalu melakukannya setiap pergi, setiap hari. Kadang bisa berkali-kali dalam sehari ketika bolak-balik pergi.
    Bahkan sama Ibu-Ibu yang lain (Ibunya Teman, Ibunya Klien).

    Mungkin, budaya kita beda yah.

    Btw, memang ucapan Ibu itu paling ampuh di muka bumi ini. Ketika Ibumu bilang jangan, tanyalah pelan-pelan tanpa emosi kenapa? Kadang mereka sulit menjelaskan dengan kata bahwa itu hanyalah insting seorang Ibu.

    Mak! Macam aku ini Ibu-ibu saja! ha ha ha haaaaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aih, saran yang oke. Bisa ini diikuti. Makasih, Va.
      Kayaknya bisalah kamu bikin kolom "Curhat dong, Mama Eva" di blogmu. Ehehehhe..

      Hapus
    2. Hhahahhaaa hemmmpp betul juga yah kamu .......

      Hapus
  3. Ini kayak blog keluarga, ya. EHEHEHEHE

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emmm, tepatnya sih blog random. Aku suka begitu sih! Hehehee

      Hapus