Nggak
enak itu adalah ketika lu pengen mengingat hal yang seharusnya diingat, tetapi
lupa. Bubar jalan itu ingatan. Ergh.
Tadi
udah mengingatkan diri “harus ingat” (bukan “jangan lupa” karena orang
cenderung lupa), tapi yaa.. kemudian lupa.
Barangkali
belum waktunya diingat?
Sementara
menulis ini, aku sedang mengingatnya: yang harus diingat (kembali) itu. Aku makin
merasa yakin, aku perlu memori eksternal. Hahaha… . Em, atau, menitipkan
ingatan kepada orang lain dengan mengatakan yang perlu kita ingat itu?
(7 Maret 2013—dengan perubahan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar