Tulisan-tulisan
berikut merupakan kumpulan kicauan saya yang berkenaan dengan kebahasaan di Twitter—beberapa dengan pengembangan.
1. Dalam
bahasa Arab, kalbu(n) beda dengan qolbu(n). Qolbu berarti “hati” sedangkan kalbu
berarti “anjing”. Nah, dalam bahasa Indonesia, pengindonesiaan untuk qolbu itu kalbu. Jadi, bahasa kalbu
yang kita maksud sebagai bahasa hati,
juga punya arti harfiah “bahasa anjing” (?). Gawat sebetulnya. #Bahasa
2. Ika, terutama dalam bhinneka tunggal ika secara harfiah
berarti “itu (penunjuk)” sedangkan yang memiliki makna “satu” adalah tunggal. #Bahasa
3. Menjunjung tinggi bahasa persatuan,
bukan berbahasa satu. Bisa mati
bahasa daerah jika kita hanya menggunakan satu bahasa. Konon, sih, pengubahan
itu berkenaan dengan politik. #Bahasa
4. Konon
(lagi), kata pengemis dari kata kemis (Kamis). Mulanya ada raja yang
berderma tiap Kamis dan orang yang menerima derma disebut pengemis. #Bahasa
5. Kakus berasal dari
kata Belanda kak huis yang berarti
“rumah berak”. #Bahasa
6. Carut-marut berarti
“bermacam-macam kata yang keji”. Yang berarti “kacau” itu karut-marut. #Bahasa
7. Mengubah (ubah + me-),
bukan merubah (rubah + me-). #Bahasa
8. Frustrasi, bukan frustasi. Lidah kita emang kaga demen
ribet yak.. #Bahasa
9. Senin dari kata arab isnaini yang berarti “dua”, Selasa dari tsalatsah, Rabu dari kata ‘arba’ah,
Kamis dari kata khomsah, makanya
Minggu disebut Ahad yang berarti
“satu”. #Bahasa
10. Ingat,
bagian tubuh di bawah hidung di atas bibir belum bernama. Kumis? Yang tidak
tumbuh rambut bagaimana? Coba beri nama terus dipatenin. #Bahasa
11. Atlet, bukan atlit. Ingat aja ada atletik, nggak ada atlitik. #Bahasa
12. Apotek. Inget aja ada apoteker, nggak ada apotiker. #Bahasa
13. Sekadar (kadar + se-),
bukan sekedar. #Bahasa
14. Saksama, bukan seksama. #Bahasa
15. Canggih itu memiliki
pengertian dasar “bawel, cerewet, banyak cakap”. Sekarang meluas jadi “modern,
berteknologi tinggi, dst”. #Bahasa
16. Bergeming itu artinya
“diam”. Jadi, tak bergeming artinya
“tak diam alias bergerak”. #Bahasa
17. Acuh itu artinya
“peduli”. Jadi, mengacuhkan artinya
“memedulikan”, bukan “mengabaikan”, Sayang… . #Bahasa
18. Ember dari kata emmer. Pengertiannya sama. #Bahasa
19. Duit dari kata
Belanda deewt. Kalau nggak salah,
nama orang. #Bahasa
20.
Menurut anekdot, betawi berasal dari kata mambu
tai. Biar lebih jelas, silakan cek tulisan Abah Alwi Shahab, ya… . #Bahasa
21. Silakan (sila + kan), bukan
silahkan. #Bahasa
22.
Acc itu
singkatan untuk accord (setuju).
*mendadak inget sidang skripsi* #Bahasa
23.
Busway
itu
“jalur bus”. Berarti kalau ada yang bilang “naik busway” berarti “naik jalur
bus” (?) #Bahasa
24.
Yang bisa berbahagia itu manusia, bukan
kesempatan. Jadi, frasa “kesempatan yang berbahagia” salah nalar. #Bahasa
25.
Setrap
berasal
dari kata straffen yang berarti
“menghukum”. #Bahasa
hhha.. keren keren mbak... itu di atas bibir di bawah idung itu emg namanya kumis ya meskipun tanpa rambut? :LOL: malah jadi aneh ya :D
BalasHapusNah, itu dia.
BalasHapusSetahu saya, bagian itu belum bernama.
Jadi, kalo kita mau kasih nama, terus dipatenin, bisa, tuh.. :)