Kamis, 18 Desember 2014

Salam Pastel Nanas

Bekasi, 15 Desember 2014

Teruntuk Prima Wirayani
(balasan untuk surat ini)

Mbak Priiiiim~
          Kok tahu sih, kok tahu sih, aku masih ingin ngobrol banyak waktu di tamsur? Ahahahaha.
          Habisnya, gimana aku nggak kepengin ngobrol banyak, kamu punya banyak pengetahuan, sih! Kalau permasalahanmu “baju atau buku”, masalahku adalah “malas atau malas”. Iya, aku pemalas. Hahaha. *bangga* *ditepokin Aprie* *diomelin Barika*
          Belakangan entah sejak kapan, aku lebih suka diceritakan.  Ini parah, Mbak Prim. Kenapa parah? Karena kesukaanku diceritakan tidak sebanding dengan kemauanku membaca. Kronis.
          Aku suka bertanya—apalagi kepada orang dengan sekarung ilmu macam kamu (kubayangkan kamu sinterklas yang ke mana-mana membawa kantung plastik hitam besaaar berisi pengetahuan). Aku suka mendengar pandangan-pandangan orang tentang berbagai hal. Suka sekali.
          Bertemu kamu, bertemu Barika, bertemu teman-teman yang lain, kadang aku merasa lapar. Lapar sekali. Aku seperti berjumpa dengan guru-guru masa SD-ku kembali. Aku bisa bertanya ini-itu sedangkan guru-guruku akan selalu punya jawaban atas pertanyaan-pertanyaanku. Menyenangkan, bukan?
          Mbak Prim, beberapa waktu lalu aku sempat bingung: sekarang kan nikah antaretnis biasa, ya? Nah, gimana kalau anakku nanti naksir orang dari planet lain?
          Apa hubungannya dengan permasalahanku?
          Nggak ada. Gitu. Cuma ya kepikiran aja.

          Sudah ya, Mbak Prim! Perutku lapar. Berhubung kadang-kadang otakku di perut, aku makin nggak bisa mikir kalau belum makan. Dadah.


Salam pastel nanas,

Ika Fitriana



Tidak ada komentar:

Posting Komentar