Rabu, 04 Juni 2014

Hai!

          Sudah beberapa minggu Hai hilang. Ia dicari-cari banyak orang—dengan berbagai cara. Ada yang bikin poster/pamflet kehilangan lalu ditempel di tiang listrik. Ada yang lapor polisi kemudian polisi dengan mobil bersirine tinuninut berkeliling kota. Mereka pula pakai pelantang, “Hai, di mana kamu?”
          Ada yang mencarinya secara manual. Cari di kolong meja. Cari di saku celana. Cari di selipan buku. Cari di mana saja. Em, bahkan ada yang berencana membedah dirinya karena berpikir jangan-jangan ada Hai di dalam tubuhnya, diam-diam menggerogoti dari dalam. 
          Semua cemas. Di mana Hai?
          Televisi ramai menyiarkan. Kata berita, “Pemirsa, di Monas telah ditemukan Hai. Mari kita saksikan langsung… .” Ah ya, blablabla. Ternyata bukan Hai. Hanya mirip saja.
          Di mal petugas keamanan memperkuat pengawasan. Tiap orang digeledah barang bawaannya. Di bandara pula demikian. Semua orang mesti berputar di depan petugas dan rela disuruh membuka pakaian; kalau-kalau Hai disembunyikan di selipan BH atau kantung kecil di celana dalam.
          Oh, Hai, di mana kamu berada?

(19 Mei 2014)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar