Jumat, 06 Juni 2014

[Prompt #52]: Roema

Sumber

Dear June,
          Yang paling tidak rela kutinggalkan sendirian adalah buku. Kau bisa lihat pada foto yang kucantumkan di atas: koleksi buku yang kususun sedemikian rupa. Ke mana pun aku pergi, mereka selalu harus kubawa. Di sana pula aku tinggal.
          Em, sebenarnya itu kontainer bekas yang sudah tidak terpakai. Kubeli dari sebuah situs di internet. Mereka memang banyak menjual kontainer yang sudah tidak lagi dipakai. Kufungsikan saja sebagai rumah. Aku menyebutnya: Roema.
          Tempat tidurku di bagian belakang—yang ada tangga kayu itu, kaulihat?
          Foto ini kuambil kala aku sedang dalam perjalanan menuju kota Kita. Aku tempelkan Roema di bawah rel kereta C-Express. Lihat saja langit-langit Roema. Kayu-kayu yang ukurannya sama itu bagian rel kereta. Jadi ke mana kereta melaju, ke situ aku menuju.
          Ketika melewati track yang tidak stabil, lampu Roema bergoyang-goyang, mengingatkanaku pada tarian hula-hula. Ya, mereka—lampu-lampu itu—memang meniatkan begitu. Menari hula-hula, maksudku. Kalau sudah begitu, Shah Rukh Khan yang tinggal di loker India akan melongok sebentar lalu kembali asyik di dalam buku—barangkali sedang bicara dengan Gandhi. Aku memilih duduk di pangkuan Grace, sofa biru pudar yang kuletakkan di sudut. Dengan lembut Grace akan berbisik, “Tenang, tidak apa-apa. Guncangan ini hanya sebentar lalu reda.” Kupikir kelembutannya seperti nenekku, kautahu, nenekku yang dari ibuku.
          Ah, cukup, cukup. Itu saja, June. Aku tak mau bicara terlalu banyak kepadamu tentang Roema. Aku tak mau terlalu banyak orang yang menjenguk ke kolong kereta sebelum menaikinya hanya untuk memastikan ada aku di situ atau tidak. Sudahlah, June, kau jadi manusia biasa saja yang tidak bisa melihat apa-apa.

8 komentar:

  1. Pengen punya roema juga boleh kaka'? :)

    BalasHapus
  2. ceritakan padaku lebih banyak soal Roema kak :3


    anyway, kak Ika dapat Liebster Award lho. cek di http://jonisinishow.blogspot.com/2014/06/the-liebster-award-sebuah-tantangan.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk sekarang mah itu aja dulu, Bon. Besok-besok bayar kalau mau aku ceritain.

      Hapus
  3. Mbak Ikaff..aku suka ide kontainer-nya. Jadi ingat beberapa kontainer yang disulap jadi rumah. Tapi aku masih bingung dengan ide Roema yang menempel dengan rel kereta, hehe..;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Engg.. nganu.. itu.. maksudku sih, si Roema aku tempelin di rel. Jadi bawah tanah (Em, bawah rel sih tepatnya) gituh.

      Hapus
  4. Kerenn Ikaa. Diksinya bagus meski aku nggak ngerasa ada twist..
    Udah lama kita nggakbketemu yah :D

    BalasHapus