Tanggal
22 Juli 2013. Pukul 00.43 waktu Ides (ponselku). Aku begitu butuh menyingkirkan
selimut yang sudah membungkus tubuh, mengambil putcaw (buku sketsa yang
kujadikan buku coretan), dan meraih pensilku (tak kuberi nama karena—seperti biasa—itu
pensil adopsi, hehehe). Aku perlu membalas tulisan Aprie yang ini.
Hei,
Aprie,
Kamu
bilang kamu tidak setertarik aku saat menikmati naskah kuno itu, ha?
Oh,
ya, ampun. Jadi, aku jatuh cinta sendirian? Aku-jatuh-cinta-sendirian (diulang
biar efeknya kayak sinetron)? Kamu nggak nemenin aku jatuh? Oh, oh. OH.
Em,
yah, memang, aku harus akui, jelas banget kamu lebih cinta gambar. Sejak pertama
masuk ke ruang pameran saja, yang kautekuni malah ilustrasi naskah yang
dipajang di dinding, bukan naskahnya.
Kembali
ke jatuh cinta, ya, aku jatuh cinta dengan naskah-naskah itu. Cinta buta,
mungkin, karena aku nggak ngerti isinya apa dan seperti yang sudah kaubocorkan
di tulisanmu, aku diajari baca oleh seorang bapak yang kukira panitia pameran
naskah kuno Pecenongan itu.
Kamu
tahu, naskah kuno (em, naskah yang dipamerin sebenernya nggak se-“kuno” itu,
sih..) menjadi salah satu hal yang bikin aku kepengin mengunjungi Leiden. Ya,
seperti yang pernah kubilang di sini,
Leiden kota keduaku. Aku pengen lihat naskah kuno yang ada di sana!
Oh,
ya, kamu bisa ngerasain aku tertarik dengan naskah ketika di sana, ya, Prie? Ketara
banget, ya?
Hahaha…
aku memang naskah yang terbuka. Siapa pun bisa membaca. Aku mungkin kelewat
senang saat datang ke pameran itu. Sayangnya, kita datang di hari terakhir,
coba lebih awal, pasti dapat banyak buku sastra.
Aprie,
Senang
rasanya ada orang yang seminat (oke, mirip deh minatnya, eh, mau nemenin deh
minimal) terhadap naskah kuno. Aku jadi bisa berbagi keseruan. Hehehehe… .
Jangan
kapok, ya! Kita jalan-jalan lagi! (9’^’)9
via ponselku
Ini foto-foto jepretanku saat mengunjungi pameran:
"Syair Buah-buahan" |
Gambar Jin yang sudah berbaju. Wayang pun ada yang berbaju. Mungkin terpengaruh Belanda? |
bahkan zaman itu (1800-an) M Bakir udah gambar naga |
M Bakir juga menggunakan ilustrasi burung phoenix |
keroncong |
gayanya Aprie waktu membaca naskah. Lihat jaraknya dengan naskah. Oh. |
P.s.:
Hai, pembaca yang budiman dan padiman, barangkali “jatuh cinta
sendirian” yang kaumau yang model begini?
Silakan diklik dan menikmati. :)
kalau aku ikut "jatuh" juga, nanti yang bangunin kamu siapa? :")
BalasHapusPokoknya kalau ada acara seru kita jalan-jalan lagi! (9’^’)9
ukh. :|
HapusAku suka naskah kuno juga, tapi ga bisa bacanya juga huahahaha
BalasHapus*tosss*
Hapus