ke arah boks telepon merah yang sudah
tua
“Yah, memang, semua menua.
Kamu, boks telepon, menua.
Pun, rasaku. Menua.”
Ia melangkah masuk ke dalam boks
telepon itu
lalu mengangkat gagangnya.
Sambil menekan nomor tertentu
yang tampak sudah dihafalnya,
pikirannya berkelana.
(Jaticempaka, 27 Februari 2013)
Jangan-jangan dia menekan angka 103 ...... :D :D
BalasHapus103 nomor telepon apa, ceu?
HapusIkh, seriusan ga tau? Cobain aja telepon 103. :D
BalasHapusiya, kaga tau beneran.
HapusBoks telepon tua yang sebenarnya sudah tak menyala
BalasHapusYa, bisa jadi,
Hapustetapi ia tetap berharap telepon itu berfungsi :)
Menelpon masa lalunya yang lama tertinggal dibelakang, yang dulu sering ia hubungi melalui boks telepon tua itu :D
BalasHapushaha.. iya.. :D
Hapus