Kamis, 08 November 2012

"Hai Masalah, Aku punya tuhan"

Ada yang pernah menulis begini: "hai Masalah, Aku punya tuhan". 

     Kata-kata itu bagus sekali, ya? Kita diharapkan tidak takut menghadapi masalah karena kita memiliki Tuhan. Cumaaaa... aku gatal dengan penggunaan huruf kapitalnya. Bukan sok pintar atau apa, tapi ini semacam ada yang bilang Bung Karno lahir tahun 1945. Ngaco, kan? Harus diperbaiki, kan?
     Untuk hal-hal yang berkenaan dengan ketuhanan, kita harus menggunakan huruf kapital. Kita harus menuliskan "Allah" atau "Tuhan". Penanda keagungan, begitu. Namun, di pernyataan di atas, yang diberi huruf kapital adalah "Masalah" dan "Aku". Ini berarti si Penulis menganggap si Masalah dan si Aku (barangkali, dirinya) besar. Ironisnya, "Tuhan" dituliskan dengan huruf kecil. Seketika maknanya mengerdil. Pupus sudah makna yang kusebut di awal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar