Aku seorang putri dari Negeri Hujan
Bunga-bunga yang punya hobi terbang mengunjungi mimpi orang-orang. Aku
dipercaya Tuhan menaburkan serbuk agar orang-orang yang kuingini memiliki
energi ekstra dan kebahagiaan. Hanya saja, aku harus diam-diam melakukan ini.
Jadi, kumohon padamu agar kaurahasiakan juga dari mereka. kalau kau mau, kau
juga bisa lho mengamini doa-doaku agar terkabul. Ah, tentu ini tak sulit,
bukan?
Mereka yang kudatangi itu adalah:
1.
Orang yang membangunkan sahur
“Hai, Bapak yang baik,
bangunlah! Bukankah kau akan membangunkan orang-orang untuk sahur?” *menaburkan
semacam serbuk berwarna-warni* *cring* *si Bapak mengerjap-ngerjapkan mata,
membersihkan diri, lantas ke musolla*
2.
Para Ibu
“Sst.. Bu, sudah waktunya menyiapkan
makan sahur,” bisikku di telinga tiap ibu. *menaburkan serbuk* *cring* *Ibu pun
membangunkan anggota keluarga yang lain dan menyiapkan sahur*
3.
Ayam
“Om ayam, bukankah pagi itu baru
pagi jika ada kokokmu? Bangunlah… .” *menaburkan serbuk* *cring* *ayam pun
berkokok*
4.
Adikku
“Adikku yang baik, terima kasih
sudah mengantarkanku. Semangat, ya!” *menaburkan serbuk* *dia bersin, mungkin
agak berlebihan aku menaburkannya* *cring* *matanya mengerjap-ngerjap semangat
dan ia tampak seperti orang yang tak memiliki lelah*
5.
Teman-teman pengajar
“Hai, teman, mari kita
melaksanakan tugas kita. Kita harus semangat agar siswa kita pun semangat.”
*menaburkan serbuk* *cring* *tubuh pun menegak*
6.
Siswa-siswaku
“Memang sedang puasa, Dik, tapi
kita justru harus lebih semangat menimba ilmu. Ayo, tegakkan kepalamu… .”
*menaburkan serbuk* *cring* *semua semangat* *tunjuk jari mau bertanya* *ada
yang tanya kapan pulang, ada yang tanya kapan buka* -__________-“
7.
Ibe, Imas, dan Nuniek
“Hai, ibu dan calon ibu, kita
nanti jadi ya buka puasa bersama. Sudah berapa lama kita tak berjumpa dan
bertukar cerita? Semoga rencana kita direstui Allah.” *menaburkan serbuk*
*cring* *kita pun berkumpul dan tertawa bersama*
8.
Ibu-ibu hamil yang tetap puasa
“Hai, Ibu, semoga Allah
memberimu kekuatan untuk menjalankan rukun islam yang ketiga ini, ya… . Semoga
tetap sehat.” *menaburkan serbuk* *cring* *orang yang tidak hamil tentu malu
jika tidak berpuasa, kalah dengan yang hamil*
9.
Petugas pengangkut sampah
“Pak, Bu, semoga hidupmu
diberkahi Allah dan selalu diberi kebahagiaan.” *menaburkan serbuk* *cring*
*senyum tulus mereka membuatku semakin yakin doaku diterima Allah*
10. Orang
yang buang sampah sembarangan
“Warga yang baik, semoga kau
diberi kekuatan oleh Allah untuk berjalan menuju tempat sampah sehingga tidak
mengotori jalan, kali, dan tempat-tempat umum; dan semoga Allah memurahkan
rezekimu agar kau bisa membeli tempat sampah; serta semoga Allah memberi ide
kepada para ilmuwan agar menciptakan tempat sampah yang bisa praktis dibawa ke
mana-mana jadi tidak ada orang yang sembarangan membuang sampah .” *menaburkan
serbuk* *cring* *Indonesia bersih dari sampah*
11.
Supir angkot
“Pak supir yang baik sedunia
persilatan—sayangnya Bapak nggak ikut silat, ya?—terima kasih sudah mengantar
penumpangmu ke tempat yang dituju dengan selamat. Semoga Allah memberi kekuatan
padamu agar tetap bisa berpuasa.” *menaburkan serbuk* *cring* *Pak supir itu
mematikan rokoknya*
12. Pramusaji
restoran
“Mas dan Mbak pramusaji, semoga
kau diberi kekuatan untuk melayani pelangganmu dan selalu diberi kesabaran.”
*menaburkan serbuk* *cring**mereka hilir mudik dengan senyum terkembang*
13.
Pelanggan restoran
“Bapak dan Ibu yang terhormat,
semoga kau tetap diberi kesabaran untuk menunggu pesananmu tiba. Bukankah puasa
itu salah satunya melatih kesabaran?” *menaburkan serbuk* *cring* *mereka asyik
bertukar cerita dengan teman berbukanya*
14.
Orang-orang yang LDR
“Hai, pelaku LDR di mana pun,
semoga kau diberikan solusi agar tetap bersama dengan orang yang kaukasihi dan
semoga ia menjadi jodoh yang terbaik untukmu.” *menaburkan serbuk*
*cring**mereka pun lebih banyak menghabiskan waktu bersama*
15.
Orang-orang yang berbuka sendirian
“Hai, Mbak yang di sana, jangan
risau, jangan gundah, bukankah satu ditambah satu jadi dua ditambah satu jadi
tiga, dan seterusnya? Jadi, tidak ada yang sendiri (satu), bukan? Semoga kau
diberi kebahagiaan oleh Allah.” *menaburkan serbuk* *cring* *dan orang yang
paling ia harapkan meneleponnya* *ia tak lagi sendiri*
16.
Sang pangeran
“Hai, Nge, semoga kita selalu
diberi petunjuk oleh Allah agar kita cepat bertemu.” *menaburkan serbuk*
*cring* *aku bertemu dengan pangeranku* *kami pun bahagia sampai akhir hayat
kami* *the end* *eh, Alhamdulillah, terima kasih, terima kasih, terima kasih,
ya Allah… . ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar