Selasa, 19 Juli 2016

(Mempertahankan) Genggaman

:fragmen

          Tidaklah kami di tepi kanal di Leiden saat senja belum dipotong Seno atau bermandi cahaya kapal di Bremen kala malam membungkus. Ruang tunggu sebuah agen travel Jakarta dan kota tetangga. Sampah dan tembok dekil menjadi pemandangan yang tidak romantis.
          Jenggot dua lembar yang ia bangga-banggakan bergerak-gerak ketika bicara. Rasanya ingin kupotong dengan gunting yang selalu sedia di tempat pensil. Namun, seharusnya itu tidak kulakukan. Ada yang lebih penting daripada menggunting jenggotnya: mempertahankan genggamannya yang sebentar lagi akan mengendur dan menjauh.


(25 April 2016)

2 komentar: