Setelah ceritaku di sini, Lelaki tetap pergi dengan perahu. Namun, perahu yang
memang sudah tak bisa bepergian lagi itu putus umur. Lelaki kembali ke tepi.
Aku
senang. Lelaki tetap di tepi. Ia menjalankan hari-hari bersamaku. Banyak orang
pergi-pulang di tempatku. Lelaki tetap bersamaku. Sampai saat itu.
Ia
kembali berperahu.
Kupikir
akan selamanya ia di tepi bersamaku. Selama ini kupikir ia begitu ingin
bersamaku, mengalahkan keinginan berperahunya. Aku heran, bila benar-benar
ingin berperahu, mengapa dulu ia tak lantas membuat saja perahu?
Kini
ia berperahu menjauh.
Sudahlah.
Mau bilang apa. Hidupnya miliknya. Aku hanya bisa relakan dan aku baik-baik
saja*.
*tentu
saja aku bohong (lagi). Mana bisa kau baik-baik saja ketika orang terkasihmu
pergi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar