Kamis, 12 Februari 2015

Rindu yang Mengganggu (Lagi)

          Ini begitu membingungkan. Tidak semua rindu jatuh bersamaan.
          Kau sangat merindunya. Kau sangat ingin terus berbicara kepadanya. Mendengar suaranya alih-alih menyimak jawaban atas pertanyaan-pertanyaanmu. Kau tidak rela ia terlelap dan meninggalkan kau dengan rindu yang meraksasa. Kau merengek-rengek; memintanya untuk tidak jatuh ke pelukan mimpi dulu.
          Karena terus-menerus begitu, ia marah. Ia menutup teleponnya dan tinggallah kau terisak—bersama rindu yang terus mendesak.

(15 Oktober 2014)


2 komentar: