Sabtu, 08 Juni 2013

Pemilik Rumah Berpintu (yang Awalnya) Terbuka

          Seseorang melintas di sebuah rumah berpintu terbuka. Ia masuk begitu saja lalu kembali dengan membawa surat rumah. Pemilik rumah mulanya tidak menyadari. Ia lantas histeris saat mengetahui inti dari rumah sudah dibawa lari. Ia histeris. Ia histeris.
          Berikutnya ia memagari rumahnya. Pintunya ia buka separuh. Seseorang datang, berdiri di depan gerbang. Si pemilik mengira orang itu adalah yang mestinya datang. Ia bukakan pagar, ia persilakan masuk ke dalam rumah. Pemilik rumah juga menyuguhkan minuman. Kala ia menyiapkan minum itu, oknum tamu beraksi. Ia pun pencuri, ternyata. Perhiasannya hilang, kendaraannya lenyap. Kembali pemilik rumah histeris. Histeris.
          Rumahnya berpagar. Kini ia pula tutup pintu dan mengunci rapat-rapat. Namun, yang kita tahu inti rumahnya hilang.


Ia masih menanti tamu yang seharusnya sambil menekan perih di dadanya.

4 komentar:

  1. Rumah means heart, menurut interpretasiku. Metafora (ato apa istilahnya yah, Ceu? *lupa*) yang cerdas. Sukaaa! ^^

    BalasHapus
  2. Apakah rumahmu masih menerima tamu? Aku ingin datang bertandang :)

    BalasHapus