Jumat, 14 November 2014

Mari Kita Bersemoga

Zus,
          berapa modal rasa percayamu?

          Percaya. Belakangan kata itu mengusikku dengan terlalu. Aku bukan tidak bisa percaya atau memercayai atau memberi kepercayaan. Namun, entahlah, kekinian aku merasa kesulitan memercayai. Ini tidak menyenangkan, Zus. Seperti alih-alih kau menghirup udara, kau malah menghirup asap knalpot bajaj. Bikin sesak.
          Mengapa kita bisa tidak memberi kepercayaan, Zus? Apa ada seentah bagian kepercayaan kita yang cedera, sehingga kita perlu memulihkannya dahulu?

Zus,
          bagaimana caramu percaya bahwa kata-kata suamimu benar adanya sesuai dengan kenyataan? Bagaimana caramu percaya anak-anakmu tidak akan terlibat narkoba? Bagaimana caramu percaya anak-anakmu akan selamat? Bagaimana caramu percaya anak-anakmu tidak berbuat asusila? Bagaimana caramu percaya bahwa hati suamimu hanya untukmu?

Ya, Zus. Aku sedang berdoa. Mari kita bersemoga. Amin.

(25 September 2014)


2 komentar: