Jumat, 05 September 2014

Hari Dimulai dari Malam

          “Hari dimulai dari malam,” kata Anya.
          Awan mengernyit, “Maksudmu?”
          Anya tidak langsung menjawab. Ia menikmati situasi sambil menyeruput tehnya. “Semua orang berpikir hari dimulai dari pagi. Bodoh itu. Hari dimulai dari malam.”
          “Iya, iya, kamu sudah bilang, Anya,” lelaki tak sabar, “maksudmu apa?”
          “Ah, Awan! Gitu aja nggak ngerti,” Anya bersungut. “Aku memulai hari dari malam. Itu saat yang paling intens mengingat kamu!”
          Mata Awan membesar. Tak begitu mengerti, tetapi ia terbahak juga.


(2 Oktober 2013)

*tulisan ini dan tulisan lain yang lebih apik masuk dalam Antologi Rindu

2 komentar: