Senin, 14 Juli 2014

Nggak Enak

          “Ma, aku makan di luar malam ini. Temanku ulang tahun. Nggak enak kalau nggak datang.”
          Lalu si Ibu makan sendirian padahal berharap makan bersama si Anak.
          “Aku harus pergi. Aku tutup teleponnya. Nggak enak sama teman-temanku.”
***

          Pernah merasa nggak enak kepada seseorang? Atau pernah mengeluarkan pernyataan “nggak enak sama si A”? 
         Ada pihak tertentu yang mesti kamu tinggal karena rasa nggak enak kepada yang lain?
     Jadi, kamu merasa tidak apa-apa dan enak-enak saja meninggalkan ibumu makan sendirian, enak-enak saja meminta bapakmu jemput tengah malam karena kamu baru pulang dan nggak ada angkot, enak-enak saja membiarkan adikmu menunggu sementara kau asyik ngobrol dengan teman-temanmu, enak-enak saja istrimu kauberi keluhan-keluhan seputar lelah dan malas sedangkan kau puas tertawa bersama teman-temanmu?
          Pertanyaan berikutnya, kau enak-enak saja memberi daftar permintaan kepada Tuhan padahal salatmu di akhir waktu?
          Bagaimana kau akan diprioritaskan kalau begitu?
          Orang-orang yang mengasihimu tentu memiliki hati yang sangat lapang, sehingga kau merasa pantas-pantas saja mengucap “nggak enak sama temanku” tanpa kau merasa nggak enak kepada orang-orang terkasihmu itu. Toh, karena mereka sayang kepadamu, mereka akan memaafkanmu. Ya kan?

(20 Juni 2014)

2 komentar:

  1. selesai baca tulisan ini, rasanya kayak ditampar...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yah, pertama sih aku menampar diri sendiri, Onty..

      Hapus