Kamis, 19 Mei 2011

Hati punya logika sendiri

Tiba2 saya teringat dengan karakter permaisuri di film Korea "Princess Hours".
Di film tersebut,
sang permaisuri raja merupakan tokoh taat adat yang terkesan kaku.

Yang menarik perhatian saya,
meskipun terkadang tampak kaku dsb
ia juga merupakan orang yang sangat setia dan sangat mencintai suaminya.

Ya, ia sangat setia
dan sangat mencintai suaminya
walaupun ia tahu benar bahwa
hati suaminya bukan miliknya
tetapi milik orang lain
--dan mungkin seumur hidup begitu.
(dalam cerita tersebut dikisahkan raja mencintai dan menjalin hubungan dengan iparnya).

Sang permaisuri tampak luar biasa
(saya nggak tahu istilah yang tepatnya,
saya pikir "luar biasa" cukup mewakili
ketimbang "aneh", "tidak biasa", atau "bodoh")

ia berpuluh tahun mencintai
dan tinggal bersama orang yang tidak mencintainya.
(terbuat dari apa, ya, hatinya itu?)

Sang raja juga tak terkejar logikanya.
Ia bersikap baik tetapi tetap tak bisa memberi cintanya.
Ia membiarkan hatinya tetap di luar sana.

Benar2 logika yang sulit dicerna.

Kenapa si suami tidak mencintai istrinya yang mencintainya saja?

Kenapa juga si istri tetap mencintai suami yang jelas2 tidak mencintainya dan lebih memilih memberi hatinya kepada orang lain itu?

Benar2 hati memiliki logikanya sendiri..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar