Rabu, 23 Februari 2011

apa dosa piring itu?

Piring yang semula duduk2 tenang itu
tak menyadari bahwa nyawanya akan berakhir
dengan bertempur melawan tembok

praaaangg..

Sayang,
jika kamu marah, tunjukkan saja emosimu,
katakan unek2mu,
tapi jangan luapkan pada piring itu..
Dia tidak bersalah.

Jangan juga sakiti lemari itu,
dia tidak bisa membalasmu..
Cari saja lawan yang sepadan untukmu.

Kamu boleh marah, Sayang..
Silakan.
Kalo kata Chairil,
"marah itu wajar dan sehat. Marah itu manusiawi.."
tapii..
Tidak dengan melampiaskan pada barang2 itu..

Lagipula, memangnya mereka punya dosa apa padamu sehingga kamu memperlakukan mereka seperti itu?

Sepertinya kita masih harus banyak belajar cara untuk marah
yang baik dan benar, Sayang..
Agar piring, lemari, tembok, dan teman2nya tidak terluka lagi karena kita..



"We speak in different voices
when fighting with the ones we love
We speak in different voices
why can't we say what we're thinking of?"
(Saosin/"voices")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar