Jumat, 17 Oktober 2014

Mencintai dan Bersama

          Mencintai dan Bersama berjalan dengan tangan berpaut. Mereka bernyanyi sahut-menyahut. Rasanya ada aral di depan mereka tiada takut.
          Di tengah jalan mereka bertemu Pilihan. Ia menjaga sebuah jembatan kecil di tengah hutan. “Hanya salah seorang yang bisa melewati ini jembatan,” kata Pilihan. “Siapa di antara kamu berdua yang hendak melintas jembatan?”
          Mencintai dan Bersama saling berpandangan. Mereka menelan ludah bulat-bulat saat melihat sungai beralir deras melambai dari bawah jembatan. Bagaimana caranya mereka melewati jembatan bersamaan?
          Pilihan mendesak, “Ayo, cepat!” Mencintai dan Bersama tercekat. Mereka lalu membulatkan tekad.
          “Kami tidak akan melewati jembatanmu!”
          Masih dengan tangan terpaut, Mencintai dan Bersama menceburkan diri ke sungai tiada takut. Bagi mereka itu hal yang patut. Pilihan tak berhak menghentikan langkah mereka yang mesti berlanjut.


(2 November 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar