Kalau maksud Anda catatan ini bercerita tentang penyesalan saya selama 30 tahun, Anda salah.
(Yaiyalaaaah.. Umur saya kan masih 12 tahun ;p )
saya akan bagikan kepada Anda kutipan tulisan Gus Mus yang sangat menarik.
Ada seorang tokoh yang menyesal selama 30 tahun karena ia bersyukur. Nah, lo!
Berikut kutipannya:
"Entah mengapa, saya jadi malu mensyukuri kenikmatan kesendirian saya. Saya teringat cerita tentang wali Allah, Syeikh Sariy as-Saqathy (wafat th 253 H/967 M), seorang arif, murid sufi besar Ma'ruf Karkhy. Ia pernah berkata, 'Tiga puluh tahun aku beristighfar, memohon ampun Allah atas ucapanku sekali: Alhamdulillah!'
'Lho, bagaimana itu?' tanya seorang yang mendengarnya.
'Terjadi kebakaran di Baghdad,' kata Syeikh menjelaskan, 'lalu, ada orang yang datang menemuiku dan mengabarkan bahwa tokoku selamat tidak ikut terbakar. Aku waktu itu spontan mengucap, "Alhamdulillah!" Maka ucapan itulah yang kusesali selama tiga puluh tahun ini. Aku menyesali sikapku yang hanya mementingkan diri sendiri dan melupakan orang lain.'
Tiga puluh tahun Syeikh Sariy menyesali ucapan alhamdulillahnya. Beliau menyesal karena sadar--sekejap setelah melafalkan ucapan syukurnya itu--bahwa dengan ungkapan syukurnya itu berarti beliau masih sangat tebal perhatiannya kepada diri sendiri. Begitu tebal hingga menindih kepekaan perhatiannya kepada sesama. Sekejap beliau tersadar; alangkah degilnya orang yang mensyukuri keselamatan sebuah toko pada saat keselamatan sesama dan harta benda mereka terbakar habis. Alangkah musykilnya orang yang sanggup menyatakan kegembiraan di saat musibah menimpa sebagian besar saudara-saudaranya."
Semoga kita menjadi lebih baik. ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar