Nanya
deh, memang kenapa sih dengan Nyai Ontosoroh itu?
Memangnya
terlalu luar biasa ya bagi pribumi—perempuan pula—bisa berbahasa Belanda terus
bersikap kebelanda-belandaan?
Terlalu
luar biasa kalau ada pribumi—perempuan pula—menjalankan perusahaan?
Bukannya
keheranan (berlebihan) itu jadinya malah meremehkan, ya? “Oh, lu ternyata bisa,
ya? Hebat, ih.”
Biasa
aja keleus. Yes river semua terlalu luar biasa. Perlakukan Nyai Ontosoroh
sebagai perempuan biasa. Ya, biasanya perempuan juga bisa gitu.
Sudah
ya, gitu aja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar