Aku
belakangan bertanya-tanya sendiri: mengapa kita bangga sekali ketika kita
mendapatkan menu yang tidak biasanya, yang tidak kita temui sehari-hari? Kita jepret itu menu lalu pamerkan ke instagram, kita beri tahukan di Twitter bahwa kita makan, misalnya, steak. Sudah itu kita umumkan lokasi
kita melalui 4square. Ah ya, ingat
juga bagikan info di Path dan facebook (kalau Friendster masih ada, share di
sana juga).
Nah,
apa kita melakukan itu juga ketika kita berbuka di rumah dengan nasi lauk
tempe?
Apa
kita akan sebahagia seperti kita makan steak?
Mengapa
bisa kita tidak berbahagia dengan menu reguler kita? Mengapa kita merasa lebih
“wah” terhadap menu di luar sehari-hari?
Bisakah
kita bayangkan, kita hidup tanpa menu reguler yang keberadaannya tidak kelewat
membahagiakan itu?
Bisakah
kita berbahagia menghadapi menu reguler sebagaimana kita bertemu menu luar
biasa?
Ya,
aku menu regulermu. Salam.
(14 Juli 2014)
perasaan ki nek buka, tempe juga rasa steak deh ka :3
BalasHapusWih, syukurlah. Semoga semua orang begitu, ya! :3
Hapus